Budidaya buncis pdf




















Untuk itu, diperlukan pengaturan pengairan. Biasanya pengairan dilakukan bila penanamannya dilakukan pada musim kemarau, yaitu pada umur hari. Pelaksanaannya dilakukan 2 kali sehari, setiap pagi dan sore.

Bila penanamannya dilakukan pada musim hujan, yang perlu diperhatikan adalah masalah pembuangan airnya. Kelebihan air dapat disalurkan melalui parit-parit yang telah dibuat di antara bedengan atau guludan.

Pemeliharaan Lain. Untuk tanaman buncis tipe merambat perlu diberi turus atau lanjaran, supaya pertumbuhannya dapat lebih baik.

Biasanya turus atau lanjaran ini dibuat dari bambu dengan ukuran panjang 2 m dan lebar 4 cm. Turus tersebut ditancap didekat tanaman. Setiap dua batang turus yang berhadapan diikat menjadi satu pada bagian ujungnya, sehingga akan tampak lebih kokoh. Pelaksanaan pemasangan turus dapat dilakukan bersamaan dengan peninggian guludan yang pertama, yaitu pada tanaman berumur 20 hari.

Hama dan Penyakit. Bentuk tubuhnya oval, warna merah atau coklat kekuningan, panjang antara mm. Penggerek daun.

Penyebarannya meliputi daerah tropis dan subtropis. Gejala: polong yang masih muda mengalami kerusakan, bijinya banyak yang keropos. Kerusakkan ini tidak sampai mematikan tanaman buncis. Waktu penyemprotan dilakukan segera setelah diketahui adanya serangan dan dapat diulangi beberapa kali menurut keperluan.

Lalat betina dan jantan mempunyai ukuran yang berbeda. Lalat betina mempunyai panjang tubuh kurang lebih 2,2 mm, sedang yang jantan hanya 1,9 mm. Gejala: daun berlubang-lubang dengan arah tertentu, yaitu dari tepi daun menuju tangkai atau tulang daun. Gejala lebih lanjut berupa pangkal batang yang membengkok atau pecah.

Kemudian tanaman menjadi layu, berubah kuning, dan akhirnya mati dalam umur yang masih muda. Apabila tidak mengalami kematian, maka tumbuhnya kerdil, sehingga produksinya sedikit. Setelah biji-biji buncis ditanam sebaiknya lahan langsung diberi penutup dari jerami daun pisang. Penanaman dilakukan secara serentak.

Bila tanaman sudah terserang secara berat, maka segeralah dicabut dan dibakar atau dipendam dalam tanah. Namun, apabila serangan masih kecil, disarankan agar menggunakan pestisida organik dengan campuran bw. Penyemprotan dilakukan sebanyak kali sampai umur 20 hari, tergantung berat ringan serangan. Aphis gossypii, yang termasuk dalam famili Aphididae. Sifatnya polibag dan kosmopolitan yaitu dapat memakan segala tanaman dan tersebar di seluruh dunia.

Tanaman inangnya bermacam-macam, antara lain kapas, semangka, kentang, cabai, terung, bunga sepatu dan jeruk. Warna kutu ini hijau tua sampai hitam atau kuning coklat. Ada dua dua spesies yang terdapat diperkebunan buncis, yaitu Plusia signata Phytometra signata dan P.

Keduanya termasuk kedalam famili Plusiidae. Panjang ulat P. Polongan sering pula ikut direkatkan bersama-sama dengan daunnya. Daun juga tampak berlubang-lubang bekas gigitan dari tepi sampai ketulang utama, hingga habis hanya tinggal urat-uratnya saja.

Pergiliran tersebut dapat dengan tanaman lobak, wortel atau kol bunga;. Apabila serangan pada bunga ringan, maka polong masih dapat terbentuk. Namun bila gagal serangannya berat akan dapat menggagalkan proses pembuahan, bunga menjadi kering dan akhirnya mati. Bila polong yang diserang maka polong tidak gugur, tetapi akan meninggalkan bekas berwarna cokelat surat sehingga kualitasnya menurun. Atau dapat juga dilakukan penghembusasn dengan tepung belerang.

Bakteri ini termasuk dalam famili pseudomonadeceae. Bila batang tanaman yang terserang dipotong melintang, maka akan terlihat warna cokelat dan kalau dipijit keluar lendir berwarna putih. Kadang-kadang warna cokelat ini bisa sampai ke daun. Akar yang sakit juga berwarna cokelat. Penyebab layu dengan gejala diatas disebabkan oleh cendawan Fusarium oxyporum, termasuk dalam famil Stilbellaceae. Gejala Gejala yang terlihat seperti gejala 1 di atas dengan sedikit perbedaan.

Perbedaannya yaitu bila batang yang terserang dipijit tidak mengeluarkan lendir. Untuk mengendalikan cendawan ini dapat digunakan campuran jelatang, kapur, kelor, mulsa daun bambu pestisi organik ini disemprotkan pada semua batang merata. Sporanya dapat disebarkan melalui air hujan, angin, serangga, alat-alat pertanian, manusia dan lain-lain. Daun berbercak-bercak kecil berwarna cokelat kekuningan. Lama-kelamaan bercak akan melebar dan bagian tepinya terdapat pita berwarna kuning.

Akibat lebih parah, daun menjadi layu lalu berguguran. Bila sampai menyerang polong, maka polong berbercak kelabu dan biji yang terbentuk kurang padat dan ringan.

Penyemprotan diulang dengan selang waktu hari. Bakteri ini dapat berkembang pada suhu lebih dari 20 derajat C dan suhu optimum 30 derajat C. Hidupnya bisa bertahan beberapa tahun di dalam biji, tanah dan sisa-sisa tanaman yang sakit. Pertama-tama terlihat bercak kuning di bagian tepi daun, kemudian meluas menuju tulang daun tengah. Daun terlihat layu, kering dan berwarna cokelat kekuningan.

Bila serangannya hebat, daun berwarna kuning seluruhnya dan akhirnya rontok. Kemudian gejala tersebut dapat meluas ke batang, sehingga lama-kelamaan tanaman akan mati. Bakteri ini hanya menyerang bila ada bagian tanaman yang luka, misalnya gigitan ulat atau memang sudah sakit karena penyakit lain. Serangan ini dapat terjadi di lapangan atau di penyimpanan. Daun berbercak, berair dan warnanya menjadi kecokelatan. Gejala ini akan cepat menjalar ke seluruh bagian tanaman sehingga tanaman menjadi lunak, berlendir dan berbau busuk.

Kadang-kadang juga bisa roboh bila yang terserang batangnya. Penggunaan pestisida dapat dengan dioleskan pada bagian tanaman yang sakit. Cendawan ini masih dapat bertahan pada bagian tanaman yang sakit walaupun iklimnya kering. Serangan akan kembali menghebat pada musim hujan. Tahap Pengolahan Lahan Pengolahan lahan bertujuan untuk menyediakan kondisi lahan yang ideal dalam budidaya buncis agar dapat tumbuh dengan baik.

Proses untuk pengolahan lahan dipaparkan sebagai berikut : 1. Pembersihan lahan Gambar 2 dari gulma sanitasi lingkungan menggunakan herbisida Rondup.

Penggunaan herbisida dalam hal ini dilihat dari jumlah pertumbuhan gulma pada lahan yang akan digunakan untuk menanam buncis. Apabila pertumbuhan Gambar 2. Sterilisasi Lahan untuk berbagai jenis gulma sudah menyebar persiapan pengolahan tanah dengan merata dan padat, maka cara membersihkan lahan dengan herbisida merupakan salah satu solusi yang menghemat waktu dibandingkan dengan membersihkan lahan secara manual. Gulma dibersihkan dari lahan bertujuan untuk : a. Pertumbuhannya tidak menghalangi pertumbuhan tanaman utama, b.

Gulma merupakan faktor penyebab kompetisi unsur hara dengan tanaman utama, c. Berpotensi sebagai inang hama dan penyakit tanaman, dan d. Bekas gulma keras yang memiliki akar rimpang dapat menggangu pertumbuhan akar tanaman utama. Pencangkulan Pembalikan tanah lahan dengan kedalaman cm. Kedalaman ini merupakan standar dalam proses budidaya buncis atau cukup untuk pertumbuhan dan persebaran akar tanaman buncis agar mampu menyerap nutrisi dan air dari dalam tanah secara optimal.

Pembuatan Bedengan. Ukuran bedengan lebar 1 m x panjang 5 m Luas : 5 m2 , tinggi bedengan cm. Gambar 3. Bedengan dengan tinggi cm dari permukaan tanah ini untuk menghindari tergenangnya tanaman oleh air hujan atau penyiraman yang berlebihan.

Jarak antar bedengan 40 cm ini telah mempertimbangkan lebar yang cukup untuk dilewati saat proses menanam dan untuk efisiensi penggunaan lahan agar dapat dibuat bedengan lebih banyak. Bedengan diratakan Gambar 4 Untuk keseragaman pertumbuhan dan memudahkan dalam membuat lubang tanam serta menghitung jumlah tanaman yang ditanam setiap bedengannya secara apik 5. Pemberian pupuk kandang 1 karung 50 kg untuk 4 bedeng; 1 block dibutuhkan 18 karung standar Gambar 4.

Ctt: Pastikan pupuk kandang yang dipakai sudah matang. Gambar 5 Kendala yang akan terjadi apabila menggunakan pupuk kandang yang belum matang dengan ciri kondisi pupuk masih basah atau lunak yaitu masih terbawanya benih-benih gulma yang dapat mengganggu pertanaman.

Dengan kondisi pupuk Gambar 5. Bedengan didiamkan selama 1 minggu agar unsur hara terserap kedalam tanah. Selain itu fungsi mendiamkan bedengan sebelum ditanami ini agar terjadi pertukaran udara dan membiarkan proses agar bibit penyakit soil borne mati. Untuk persiapan lahan yang menggunakan pupuk kandang, mendiamkan bedengan ini berfungsi untuk menstabilkan suhu tanah karena pupuk kandang bersifat panas.

Apabila kondisi suhu tanah naik dari suhu normal, hal ini akan membuat perkecambahan atau pertumbuhan tanaman setelah pindah tanam terhambat. Ctt: Penyiraman rutin 2x dalam satu hari C. Tahap Persiapan Tanam 1. Ketiga jarak tanam ini adalah variasi jarak tanam yang ideal untuk pertanaman buncis, setiap jarak tanam akan mempengaruhi hasil pada aplikasi sesuai musim. Umumnya jarak tanam lebih rapat saat kemarau dan lebih renggang saat musim hujan. Kedalaman saat pembuatan lubang tanam sedalam cm cukup untuk menutupi benih yang ditanam agar tidak terlalu dalam juga tidak terlalu dekat ke permukaan.

Dikhawatirkan apabila ditanam terlalu dalam maka benih akan sulit berkecambah daun kecambah tidak muncul ke permukaan tanah , atau terlalu dangkal yang juga menghambat perkecambahan karena bisa terbuang atau benih tidak mampu berimbibisi dengan maksimal. Pemberian herbisida Gramoxone untuk pengendalian gulma. Tahap Penanaman 1. Setiap lubang tanam ditanami dua atau tiga butir benih baby buncis kenya. Tutup kembali lubang yang sudah ditanami dengan tanah tipis tidak ditekan atau dipadatkan.

Ctt: Menutup lubang tanam tidak perlu dipadatkan, hal ini bertujuan untuk memberi ruang pada benih untuk berkecambah dengan baik dan saat plumula keluar dapat muncul ke permukaan tanah. Melakukan proses penyiraman sampai tanah lembab untuk mempercepat proses perkecambahan buncis berkecambah pada hari ke 3.

Gambar 6 menunjukan buncis yang sudah dilakukan penyulaman untuk menjaga produktivitasnya. Beberapa faktor dapat menjadi penyebab benih tidak Gambar 6. Buncis yang sudah dilakukan berkecambah setelah 10 hari penyulaman sehingga perlu dilakukan penyulaman.

Faktor tersebut dapat dikarenakan kurangnya jumlah air yang diberikan saat penyiraman karena pada proses perkecambahan benih hanya memerlukan air untuk proses imbibisi. Faktor lain yang tidak dapat dipungkiri adalah daya kecambah benih itu sendiri tergantung dari varietas benih yang dijual oleh produsen benih yang juga bervariasi.

Persentase daya kecambah benih pun menentukan sebaik apa perkecambahan benih saat pertama ditanam dan perlu atau tidaknya penyulaman setelah 10 hari. Tahap Pemupukan dan Pemeliharaan 1. Kemudian disiram. Ctt: Aplikasi pemupukan dan pemeliharaan bisa dicampur dalam satu waktu penyiraman; siklus pemeliharaan dilakukan setiap 12 hari sekali sampai masa generatif 30 HST 3. Ctt: Aplikasi Pemupukan dan pemeliharaan bisa dicampur dalam satu waktu penyiraman; siklus pemeliharaan dilakukan setiap 12 hari sekali sampai panen 60 HST.

Asam sedang. Asam ringan. Basa ringan. Basa sedang. Basa kuat. Basa sangat kuat. Sumber: Petunjuk Pemupukan Berdasarkan tabel di atas, pH tanah 6,8 di lahan yang akan ditanami Kacang buncis Phaseolus vulgaris. Sedangkan pH yang diinginkan kacang buncis adalah 5,,5 asam sedang. Gambar 1 : pengukuran pH di lahan Harempoi. Pengolahan Tanah. Pengoahan tanah merupakan kegiatan membalik dan menggemburkan tanah agar strukturnya menjadi remah, sehingga memudahkan perakaran untuk masuk ke dalam tanah dan memudahkan akar tanaman menyerap unsur hara.

Kegiatan pengolahan tanah dibagi ke dalam dua tahap, yaitu: 1 Pengolahan tanah pertama pembajakan , dan 2 Pengolahan tanah kedua penggaruan. Dalam pengolahan tanah pertama, tanah di cangkul, kemudian dibalik agar sisa tanaman dan gulma yang ada di permukaan tanah terpotong dan terbenam. Kedalaman pemotongan dan pembalikan tanah dengan menggunakan cangkul adalah antara 15 sampai 25 cm. Pengolahan tanah kedua, bertujuan menghancurkan bongkah tanah hasil pengolahan tanah pertama yang besar menjadi lebih kecil dan sisa tanaman dan gulma yang terbenam dipotong lagi menjadi lebih halus sehingga akan mempercepat proses pembusukan.

Tujuan pengolahan tanah adalah:. Mempersiapkan pengaturan irigasi dan drainase. Gambar 2 :Pengolahan Lahan dengan pembuatan bedengan.

Pengolahan tanah yang dilakukan di lapangan yaitu mengunakan cara konvensional menggunakan cangkul. Hal ini di lakukan karna tanah yang diolah berbentuk bedengan setelah penanaman semangka yang di ikuti tanaman jagung dengan kondisi bedengan yang lebar serta di penuhi dengan rumput-rumput sehingga kegiatan yang perlu di lakukan dengan cara sanitasi lahan, pembalikan tanah, pembelahan bedengan, penggemburan tanah dan merapihkan bedengan.

Kendala dalam pengolahan tanah adalah tanahnya yang keras sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan pengolahan tanah. Rata-rata kemampuan olah tanah secara konvensional menggunakan cangkul dapat dihitung dengan : Waktu kerja 4 jam dari pukul Jadi, dalam waktu 1 jam, 1 orang tenaga kerja mampu mengolah lahan seluas 44 m 2.

Sehingga lahan dengan luasan m 2 dapat diolah dalam waktu 1 hari dengan jumlah tenaga kerja 11 orang dengan biaya tenaga kerja Rp. Pembuatan Bedengan. Membuat bedengan bertujuan untuk memudahkan pembuangan air hujan yang berlebihan, mempermudah meresapnya air hujan atau air sewaktu kita memberikan pengairan pada tanaman dan memudahkan dalam pemeliharaan, serta menghindari tanah terinjak-injak sehingga menjadi padat.

Karena tanah sebelum diolah sudah dalam bentuk bedengan jadi kegiatan di lapangan hanya merapihkan bedengan dan pembuatan parit. Panjang dan lebar bedengan 10,28 x 1 m sedangkan tinggi bedengan cm. Jumlah bedengan yang terbentuk adalah 86 bedeng an. Penanaman Kacang buncis Phaseolus vulgaris. Jarak tanam dan waktu tanam adalah 40 x 60 cm hal ini di lakukan untuk menambah jumlah populasi dan mengurangi jumlah pertumbuhan gulma.

Serta waktu tanam di lakukan di awal musim hujan yaitu awal Januari jadi tanaman tidak perlu di lakukan penyiraman. Pembuatan lubang tanam di lakukan dengan cara penugalan dengan kedalaman cm untuk tanah remah dan gembur kemudian untuk tanah liat hanya cm Hal ini disebabkan pada tanah liat kandungan airnya cukup banyak, sehingga dikhawatirkan benih akan membusuk sebelum mampu berkecambah.

Tanaman sudah mulai tumbuh dan berdaun dua pada umur 5 hst. Gambar 3 : Pemilahan benih Gambar 4 : Penugalan. Gambar 5 : Penanaman Gambar 6 : Pemberian Furadan.

Penyulaman di lakukan 6 hari sampai 15 hari setelah tanam proses penyulaman di lakukan pada pagi hari tanaman mati di karnakan sering terkena air hujan terserang busuk akar dan busuk biji, jadi dalam hal ini kami melakukan penyulaman pada umur 6 Hst, 9 Hst dan 12 Hst sebaiknya dalam penyulaman yang di lakukan tidak lebih dari 15 hari. Gambar 7 : Hasil 5 Hari Setelah Penanaman.

Perlakukan sebelum penanaman pencegahan Ulat tanah yang berada di tanah sekitar tanaman kacang buncis menyebabkan benih yang baru di tanam rusak akibat gigitan ulat tanah. Pada tanaman yang sudah tumbuh besar bisa merusak bagian akar dan pangkal batang. Dalam hal ini kami mengupayakan pencegahan ulat tanah sudah dilakukan pada tahap awal budidaya yaitu dengan pemberian Furadan bersamaan dengan pemberian pupuk dasar. Tetapi ulat tanah tidak bisa semuanya musnah.

Dengan demikian pemberian Furadan adalah sebagai salah satu pencegahan dari hama ulat tanah. Tujuan pengairan adalah untuk membantu proses metabolisme tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dan menghasilkan produksi yang optimal. Pengairan yang dilakukan di lapangan hanya mengandalkan air hujan karena penanaman Kacang buncis Phaseolus vulgaris.

Pemasangan Ajir. Pengajiran merupkan kegiatan pemasangan bahan sebagai perambat dan penegak tanaman agar bisa tumbuh baik dan cabangnya tidak patah , sehingga menghasilkan buah yang lebat dan berkualitas baik. Bahan ajir bisa dari kayu, bambu atau besi. Pemasangan ajir dilakukan pada saat tanaman berumur 7 hst dan dilakukan secara bertahap dengan menggunakan t ipe segitiga. Ajir yang digunakan terbuat dari bambu dengan panjang rata-rata 2 m. Gambar 8. Pemasangan ajir tipe segitiga. Pembumbunan dilakukan untuk menutup akar tanaman yang terkikis oleh air sehingga tanaman bisa tumbuh tegak dan leluasa menyerap unsur hara dalam tanah secara maksimal.

Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan kegiatan penyiangan. Penyiangan adalah membersihkan gulma di sekitar perakaran tanaman, hal ini dilakukan untuk menghindari persaingan unsur hara. Pembumbunan dilakukan pertama kali pada saat tanaman berumur 23 hst. Pembumbunan selanjutnya dilakukan sesuai keadaan tanamannya. Kegiatan pemupukan dibedakan menjadi dua, yaitu pemupukan dasar dan pemupukan susulan. Pempukan dasar yang dilakukan menghabiskan kg pupuk kandang basah dari kotoran kambing dan dilakukan setelah kegiatan pemupukan kimia dengan cara pembuatan lubang dengan jarak 10 cm dari tanaman bedengan yang sudah terbentuk.

Pemupukan susulan dilakukan menggunakan 2 metode yaitu penugalan, dan penyemprotan pupuk daun. Pemupukan dengan ditugal ini diaplikasikan di semua petak yang luasnya m Pemupukan dengan metode ditugal lebih efektif dibanding dengan metode yang lain karena keuntungan memupuk dengan metode ini pupuk langsung berada di dalam tanah sehingga pupuk tidak banyak yang menguap atau tercuci air hujan , sehingga banyak pupuk yang lansung terserap oleh tanaman, memupuk dengan metode penugalan ini dilakukan pada saat kondisi lengas tanah berada dalam kapasitas lapang supaya pupuk yang di berikan cepat terlarut dan di serap tanaman.

Penyemprotan pupuk daun. Pemupukan dengan cara penyemprotan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengendalian hama dan penyakit. Adapun pupuk daun yang digunakan adalah Gandasil D dan Gandasil B. Gandasil D diberikan pada fase vegetatif tanaman yaitu untuk membantu pembentukan klorofil zat hijau daun dan Gandasil B pada fase generatif tanaman yaitu membantu proses pembungaan.

Gandasil D diberikan dari penyemprotan pertama sampai penyemprotan ke delapan sebanyak:. Konsentrasi gr. Jumlah Konsentrasi gr. Jumlah Gandasil D selama 8 kali penyemprotan. Jumlah Gandasil B selama 6 kali penyemprotan. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman Kacang buncis Phaseolus vulgaris. Ulat penggerek. Hama ini mulai menyerang sejak 3 minggu setelah tanam. Hama ini berada di bawah daun dan akan terlihat juga kotoran ulat berwarna hijau disekitar daun yang dimakan.

Sedangkan pada tanaman yang sudah berbuah, ulat menyeran g polong yang masih muda mengalami kerusakan, bijinya banyak yang keropos. Kerusakkan ini tidak sampai mematikan tanaman kacang buncis. Pengendalian secara teknis dengan membuang daun yang sudah terserang, kemudian membakar ulat tersebut.

Belalang Hijau Oxya chinensis. Belalang mulai menyerang sejak 3 minggu setelah tanam walaupun belalang sudah ada sebelum proses budidaya dilakukan. Namun , setelah 3 minggu pertumbuhan serta jumlah populasi meningkat pesat. Gejala yang terlihat akibat serangan belalang yaitu bentuk fisik daun kacang panjang yang bolong-bolong akibat digigit.

Kutu daun Aphis gossypii. Gejala yang muncul pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan batang memutar memilin , daun menjadi keriting dan berwarna kuning. Sama halnya dengan gejala serangan belalang, ulat jengkal menyerang bagian daun sehingga daun berlubang. Dan tanaman yang terserang ulat jengkal lebih kecil dari tanaman yang lainnya. Pengendalian secara mekanik yang dilakukan yaitu dengan memetik bagian daun yang sudah terserang dan membunuh ulat secara langsung.

Lalu melakukan sanitasi lahan. Ulat tanah. Ulat tanah yang berada di tanah sekitar tanaman kacang buncis menyebabkan benih yang baru di tanam rusak akibat gigitan ulat tanah. Upaya pencegahan ulat tanah sudah dilakukan pada tahap awal budidaya yaitu dengan pemberian Furadan bersamaan dengan pemberian pupuk dasar.

Penyakit Karat Daun Cendawan Uromyces sp. Beberapa daun memiliki gejala bercak cokelat yang tersebar di daun, namun tidak begitu parah. Upaya pencegahan meluasnya penyakit ini yaitu dengan sanitasi lahan yang dilakukan secara rutin. Dan memperbaiki saluran drainase akibat genangan saat hujan turun.

Selain itu, dilakukan penyemprotan fungisida dengan dosis sesuai anjuran yang tertera dalam kemasan. Penyakit Layu Cendawan Pseudomonas sollanacearum. Gejala yang tampak dari penyakit ini yaitu tanaman terlihat layu, menguning dan kering. Batang bagian paling bawah busuk, berwarna lebih gelap dan mengeluarkan bau yang tak sedap. Ketika dimasukan kedalam air mineral, batang mengeluarkan lendir berwarna putih sehingga air terlihat keruh. Penyakit Embun Tepung Cendawan Erysiphe polygoni.

Penyakit ini ditandai dengan a danya daun yang dipenuhi dengan jamur, berbentuk seperti bulu yang berwarna abu-abu. Daun yang terserang menjadi kering. Pengendaliannya dengan cara mencabut langsung daun yang terserang.

Penyakit Bercak Daun Cendawan Cercospora canescens. Berdasarkan pengamatan kami, penyakit b ercak ditemukan pada daun pada saat panen menjelang akhir yaitu ditemukan daun kacang panjang yang memiliki bercak berwarna kebiru-biruan. Pengendaliannya dengan cara memetik dan membuang daun kacang buncis yang terkena penyakit bercak daun tersebut. Penyakit Ujung Keriting Mozaic curly virus. Daun-daun muda keriting dan berwarna lebih terang. Daun yang sudah tua menggulung dan memiliki warna yang tidak rata.

Pengendalian penyakit ini yaitu dengan mencabut tanaman yang terserang. Penyakit busuk buah. Buah yang akan dipanen mengalami kerusakan pada pangkal buah yang busuk berwarna coklat tua. Pengendalianya dengan cara penyemprotan fungisida agar tidak menyebar ke buah yang lain.

Cara lain pengendalian penyakit busuk buah yaitu memotong buah yang terserang penyakit busuk tersebut. Panen dan Pasca Panen. Pemanenan Kacang buncis Phaseolus vulgaris. Panen dilakukan secara bertahap setiap 2 hari sekali dan sampai saat ini pemanenan sudah dilakukan 10 kali. Hasil panen dan Pasca panen. Panen ke-. Hasil kg. Jumlah BS kg. Gambar 9: Grafik Hasil Panen. Kegiatan pasca panen yang dilakukan di lapangan yaitu sortasi dan pengemasan.

Sortasi adalah pemilihan buah berdasarkan kualitas dan keseragaman , selanjutnya dilakukan pengemasan, Pengemasan bertujuan untuk memudahkan dalam pengangkutan.

Pengemasan dilakukan sederhana dalam bentuk kemasan plastik besar atau kecil yang beratnya sekitar 0, kg tiap bungkus. Bungkus kacang buncis biasanya menggunakan plastik dan karung.

Kemudian kacang buncis yang telah dikemas , dijual ke eceran dan tengkulak langsung ke konsumen. BAB V. Dan juga pada pemasaran buncis lebih menekankan pada harga yang ekonomis bagi masyarakat. Penggunaan teknologi pun harus diperhatikan. Eko Harianto, Dkk. Budidaya Kacang Panjang. Jakarta; Swadaya. Gazuli EP. Jenis Sayuran Pengganti Daging.

Penerbit: Balai Pustaka. Fachruddin dan Lisdiani. Budi Daya Kacang-Kacangan. Kanisus, Yogyakarta. Fachruddin, Lisdiana. Budidaya kacang-kacangan. Prihmantoro H.

Memupuk Tanaman Sayuran. PT Penebar Swadaya: Jakarta. Pitijo S. Benih Kacang Panjang. Kanisius; Yogyakarta. Redaksi Agromedia. Petunjuk Pemupukan. Agromedia Pustaka: Jakarta.

Bertanam sayuran di lahan sempit. Benih 2 kg Rp. Kerusakan alat sprayer. Pupuk kandang 43 karung Rp. Pupuk NPK 1 karung 50kg Rp. Pupuk Urea 1 karung 50kg Rp. Pupuk Sp36 1 karung 50kg Rp.

Pupuk Kcl 1 karung 50kg Rp. Gandasil D 3 Rp. Gandasil B 5 Rp. Fungisida 1,5Kg. Perekat pestisida 3 Rp. Tali rafia 10 Rp. Biaya sewa tenaga pemasangan dan pencabutan ajir. Masker 15 Rp. Furadan 2 kg. Bensin mesin rumput 8 lt Hasil panen mencapai kg Rp. MARET Persiapan On Farm.



0コメント

  • 1000 / 1000